Selasa, 22 Februari 2011

“PERUBAHAN STRUKTURAL DALAM PROSES EKONOMI PEMBANGUNAN”

A. Perubahan Berbagai Sektor

Struktur ekonomi akan mengalami perubahan dalam proses pembangunan ekonomi. Tulisan A.G.B. Fisher dalam International Labour Review pada tahun 1935 telah mengemukakan pendapat bahwa berbagai negara dapat dibedakan berdasarkan persentase tenaga kerja yang berada di sektor primer, sekunder dan tersier. Pendapat ini dibuktikan oleh Clark yang telah mengumpulkan data statistik mengenai persentase tenaga kerja yang bekerja di sektor primer, sekunder dan tersier di beberapa negara.

Data yang dikumpulkannya itu menunjukkan bahwa makin tinggi pendapatan per kapita suau negara, makin kecil peranan sektor pertanian dalam menyediakan kesempatan kerja. Akan tetapi sebaliknya, sektor industri makin penting peranannya dalam menampung tenaga kerja.
Kuznets menunjukkan perubahan sumbangan berbagai sektor kepada produksi nasional, sedangkan Chenery mengkhususkan analisisnya pada corak perubahan sumbangan berbagai sektor dan industri-industri dalam sub-sektor industri pengolahan kepada produksi nasional.


Adapula Faktor yang Menyebabkan Perubahan Struktur Ekonomi

(i) Produksi sektor pertanian mengalami perkembangan yang lebih lambat dibanding perkembangan produksi nasional;
(ii) Tingkat pertambahan produksi sektor industri lebih cepat daripada tingkat pertambahan produksi nasional, dan
(iii) Tidak adanya perubahan dalam peranan sektor jasa dalam produksi nasional berarti bahwa tingkat perkembangan sektor jasa adalah sama dengan tingkat perkembangan produksi nasional.

Perubahan struktur ekonomi yang demikian coraknya disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu:

1. Sifat manusia dalam kegiatan konsumsi

Hukum Engels mengatakan bahwa makin tinggi pendapatan masyarakat, maka akan makin sedikit proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli bahan pertanian, sedangkan proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli produksi barang-barang industri menjadi bertambah besar.

2. Perubahan teknologi

Kemajuan teknologi akan mempertinggi produktivitas kegiatan-kegiatan ekonomi yang akan memperluas pasar serta kegiatan perdagangan.
Kemajuan teknologi juga menyebabkan perubahan dalam struktur produksi nasional yang bersifat inducive, yaitu kemajuan tersebut menciptakan barang-barang baru yang menambah pilihan barang-barang yang dapat dikonsumsi masyarakat.




B. Perubahan Struktur Penggunaan Tenaga Kerja

Ciri Perubahan Penggunaan Tenaga Kerja

1. Peranan sektor pertanian dalam menyediakan kesempatan kerja menurun.
2. Peranan sektor industri dalam menyediakan kesempatan kerja menjadi bertambah penting, akan tetapi kenaikan tersebut sangat kecil.
3. Peranan sektor jasa dalam menyediakan kesempatan kerja tidak mempunyai pengaruh besar.

Faktor yang Menyebabkan Pola Perubahan yang Berbeda

Pada perubahan peranan masing-masing sektor dalam menciptakan produksi nasional dengan peranan mereka dalam menampung tenaga kerja mempunyai sifat yang berbeda, yaitu :

1.     Di sektor pertanian, secara relatif, perubahan yang terjadi dalam menciptakan produksi nasional adalah hampir bersamaan dengan perubahan peranannya dalam menyediakan pekerjaan.

2.    Di sektor industri, perubahan relatif dari peranannya dalam menciptakan produksi nasional adalah lebih besar daripada perubahan relatif peranannya dalam menampung tenaga kerja.


3.    Di sektor jasa, perubahan relatif dari peranannya dalam menciptakan produksi nasional adalah lebih kecil dari perubahan relatif perananya dalam menampung tenaga kerja.

Menurut Kuznets perbedaaan di atas disebabkan oleh perbedaan dalam perkembangan tingkat produktivitas di masing-masing sektor dalam proses pembangunan.


C. Perubahan Struktur Sektor Industri dan Jasa

Perubahan Peranan Berbagai Jenis Industri

          Dalam analisis Kuznets, sektor industri dibedakan menjadi 4 sub-sektor, yaitu pertambangan, industri pengolahan (manufacturing), industri bangunan, dan perhubungan serta pengangkutan. Perubahan peranan berbagai sub-sektor dalam sektor industri dalam menghasilkan produksi nasional dan menciptakan kesempatan kerja, sifat-sifat pokoknya adalah sebagai berikut :

1. Pada tingkat pembangunan yang rendah, sub-sektor pertambangan pada umumnya selalu merupakan sub-sektor industri yang kecil peranannya dalam menciptakan produksi nasional dan menampung tenaga kerja.
Dalam proses pembangunan, peranan tersebut menjadi bertambah kecil lagi. Sub-sektor industri bangunan juga mengalami perubahan yang sama sifatnya dengan sub-sektor pertambangan, yaitu di kebanyakan negara yang diobservasi, peranannya dalam menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga kerja menjadi bertambah kecil apabila tingkat pembangunan ekonomi bertambah tinggi.

2. Peranan sub-sektor industri pengolahan, termasuk industri utilities (penyediaan air dan listrik), dalam menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga kerja pada umumnya bertambah besar apabila tingkat pembangunan ekonomi menjadi bertambah tinggi.

3. Perubahan peranan sub-sektor perhubungan dan pengangkutan dalam menciptakan produksi sektor industri dan menampung tenaga kerja tidak emnunjukkan pola yang seragam.

4. Sub-sektor industri pengolahan, perhubungan dan pengangkutan merupakan bidang kegiatan ekonomi yang mengalami perkembangan yang sangat besar.

Perubahan Peranan Berbagai Kegiatan di Sektor Jasa

Sektor jasa dibedakan menjadi lima sub-sektor, yaitu perdagangan, badan keuangan dan real estate, pemilikan rumah, pemerintahan dan pertahanan, dan berbagai jasa perseorangan. Pokok-pokok kesimpulannya :

1. Peranan sektor jasa dalam menciptakan produksi nasional tidak mengalami perubahan atau penurunan.

2. Peranannya dalam menyediakan kesempatan kerja menjadi bertambah besar.
Perkembangan sektor jasa yang bercorak seperti ini dalam proses pembangunan ekonomi disebabkan oleh karena :

(i) Adanya spesialisasi secara kawasan dari kegiatan ekonomi yang berkembang
(ii) Pertambahan pendapatan per kapita yang diakibatkan oleh pembangunan ekonomi
(iii) Karena perkembangan produktivitas yang lambat di sektor jasa.

Walaupun peranan sektor jasa dalam menampung atau menyerap tenaga kerja yang terdapat dalam perekonomian meningkat, peranan sektor tersebut dalam menciptakan pendapatan nasional tidak mengalami perubahan atau menurun. Faktor yang menimbulkan keadaan ini adalah karena tingkat produktivitas di sektor jasa berkembang lebih lambat dari perkembangan tingkat produktivitas rata-rata yang terjadi dalam leseluruuhan perekonomian.

D. Perubahan Struktur Industri Menurut Analisis Chenery

          Aspek yang paling penting dari analisis Chenery, dan yang menyebabkan analisisis seperti itu menjadi lebih berguna sebagai usaha untuk menunjukkan ciri-ciri proses pembangunan ekonomi, adalah bahwa analisis tersebut lebih ditekankan kepada hubungan kuantitatif diantara pendapatan per kapita dengan persentase sumbangan berbagai sektor ekonomi dan industri dalam sub-sektor industri pengolahan terhadap produksi nasional. Dengan demikian analisis tersebut dapat digunakan untuk membuat ramalan mengenai peranan berbagai sektor pada berbagai tingkat pembangunan ekonomi, dan selanjutnya dapat digunakan sebagai landasan dalam menentukan sumber daya yang yang perlu dialokasikan ke berbagai sektor ekonomi.

Perubahan Peranan Berbagai Sub-Sektor Industri

Untuk menunjukkan perubahan yang terjadi dalam sub-sektor industri pengolahan dalam proses pembangunan, industri-industri yang termasuk dalam golongan ini dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu industri barang konsumsi, industri barang mentah, dan industri barang modal.
Faktor-Faktor yang Mendorong Proses Industrialisasi

3 faktor yang menyebabkan perbedaan di antara lajunya perkembangan industri-industri dalam sub-sektor industri pengolahan dan perkembangan tingkat pendapatan per kapita :

(i)           sebagai akibat dari adanya substitusi impor.
(ii)         adanya perkembangan permintaan untuk barang-barang jadi.
(iii)       adanya kenaikan dalam permintaan barang-barang setengah jadi.

          Menurut analisis Chenery usaha untuk mengadakan substitusi impor merupaka factor terpenting yang menyebabkan industrialisasi tumbuh pesat, karena factor ini mengakibatkan 50 persen dari pertumbuhan yang tidak sebanding terjadi. Pengaruh perkembangan pendapatan terhadap pertambahan permintaan hasil-hasil industri mengakibatkan 22 persen dari industrialisasi yang terjadi. Pertambahan pendapatan selanjutnya menyebabkan perkembangan permintaan terhadap barang-barang setengah jadi dan faktor ini mengakibatkan 10 persen dari proses industrialisasi dan perbedaan tingkat pertumbuhan yang terjadi. Faktor-faktor lainnya seperti perubahan harga, kesalahan dalam penaksiran, adanya substitusi di antara berbagai barang lain dengan hasil industri, dan adanya substitusi di antara tenaga kerja dengan hasil industri merupakan faktor-faktor yang menimbulkan 18 persen industrialisasi.

Berdasarkan Analisis Chenery, Kenaikan sektor Industri dinyatakan sama besarnya dengan 4 faktor yaitu :

a) Kenaikan permintaan Domestik yang memuat permintaan langsung untuk industry manufaktur plus efek tidak langsung dari kenaikan permintaan Domestik untuk produk sector-sektor lainya terhadap produk industry.


b) Perluasan ekspor, atau efek dari kenaikan jumlah ekspor terhadap produksi industry manufactur.


c) Subsitusi Impor atau efek total dari kenaikan proporsi permintaan ditiap sector yang dipenuhi lewat produksi domestic terhadap output industry manufactur.


d) Perubahan teknologi atau efek total dari perubahan koefisien input-output didalam perekonomian akibat kenaikan upah dan tingkat pendapatan terhadap sector industry manufacturing.


Sebab Perbedaan Peranan Sektor Industri di Berbagai Negara

          Dalam setiap negara pada umumnya peranan tiap-tiap industri dalam sub-sektor industri pengolahan adalah lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat yang ditentukan oleh persamaan regresi tersebut, dan keadaan yang demikian diakibatkan oleh adanya salah satu atau gabungan dari faktor-faktor berikut :

1. Luasnya pasar. Timgkat pendapatan dan jumlah penduduk merupaka dua faktor penting yang menentukan luas pasar suatu negara. Di negara-negara yang tingkat pendapatan per kapitanya sama, peranan berbagai industri dalam perekonomian akan berbeda apabila jumlah penduduknya sangat berbeda. Makin besar jumlah penduduk, makin besar peranan berbagai industri dalam perekonomian.

2. Bentuk distribusi pendapatan. Perbedaan dalam distribusi pendapatan merupaka salah satu faktor penting yang menyebabkan terjadinya deviasi dalam peranan sektor industri dari peranannya yang normal.

3. Kekayaan alam. Sejak dari permulaan usaha pembangunannya negara yang miskin dengan kekayaan alam akan menekankan usahanya pada mengembangkan sektor industri dengan tujuan untuk mengurangi impor barang-barang industri.

4. Perbedaan keadaan di berbagai negara. Iklim, kebijakan pemerintah, dan faktor-faktor sosial dan budaya, merupakan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat produksi dan peranan sektor industri kepada produksi nasional. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan peranan masing-masing sektor dalam perekonomian lebih tinggi atau lebih rendah dari peranan mereka yang normal.

E. Perubahan Struktur Perekonomian Negara Berkembang

Struktur Perekonomian Negara Berkembang, terdiri dari komponen:
a. Ukuran negara (luas geografis, jumlah penduduk, tingkat pendapatan),
b. Latar belakang sejarah dan kolonial,
c. Sumdar daya fisik/ alam dan manusia,
d. Komposisi etnik dan agama,
e. Arti penting relatif atas sektor pemerintah dan sektor swasta,
f. Sifat dasar struktur industri,
g. Kadar ketergantungan terhadap kekuatan politik dan ekonomi asing,
h. Pembagian kekuasaan dan struktur politik dalam negeri.


Ciri-ciri pertumbuhan ekonomi yang dialami negara berkembang adalah :

1. Tabungan dan pembentukan modal.

Makin besar tingkat tabungan, makiin besar pula tingkat pembentukan modal.

2. Pendapatan pemerintah.

Meningkatnya pendapatan pemerintah disebabkan oleh kenaikan dalam tingkat penerimaan pemerintah dari perpajakan.

3. Pendidikan.

Dalam menggambarkan perkembangan yang dicapai dalam bidang pendidikan sepanjang proses pembangunan digunakan dua macam indikator yaitu :

(i) besarnya pengeluaran untuk pendidikan (dinyatakan dalam persentase dari Produk Domestik Bruto).

(ii) banyaknya anak-anak yang berada di sekolah dasar dan menengah.

4. Struktur permintaan domestik

Untuk menunjukkan ciri-ciri perubahan struktur permintaan domestik digunakan empat macam proses perubahan, yaitu dalam tingkat pembentukan modal, dalam tingkat konsumsi rumah tangga, dalam tingkat konsumsi pemerintah dan dalam tingkat konsumsi bahan makanan.

5. Struktur produksi

Gambaran mengenai struktur produksi dalam proses pembangunan yaitu peranan sektor pertanian dalam menciptakan produksi nasional menurun, peranan sektor industri bertambah tinggi, dan peranan sektor jasa juga naik.

6. Struktur perdagangan

Peranan ekspor dalam kegiatan ekonomi nasional menjadi bertambah penting, dan peranan yang bertambah penting ini terutama disebabkan oleh bertambah pentingnya peranan ekspor barang-barang industri pengolahan dan ekspor jasa, sedangkan peran ekspor bahan mentah menurun.

7. Penggunaan tenaga kerja

Corak perubahan persentase tenaga kerja yang digunakan di berbagai sektor dalam proses pembangunan mengalami perubahan yaitu dalam menampung tenaga kerja sektor pertanian peranannya menurun, sedang sektor industri dan sektor jasa meningkat.

8. Urbanisasi, tingkat kelahiran dan tingkat kematian

Pembangunan ekonomi akan diikuti oleh perubahan proporsi penduduk yang tinggal di daerah urban, dan penurunan dalam tingkat kelahiran dan kematian.

9. Distribusi pendapatan

Untuk melihat perubahan dalam distribusi pendapatan dalam proses pembangunan, diperhatikan:

(i) perubahan bagian pendapatan nasional yang diterima oleh 40 persen penduduk yang tergolong sebagai penerima pendapatan terendah.

(ii) perubahan bagian dari pendapatan nasional yang diterima oleh 20 persen penduduk yang pendapatannya tergolong sebagai pendapatan yang paling tinggi.

Angka-angka yang diperoleh dalam analisis itu menunjukkan bahwa masyarakat yang tergolong dalam golongan penerima pendapatan yang paling tinggi akan menerima bagian (dari pendapatan nasional) yang makin bertambah banyak pada tahap-tahap permulaan proses pembangunan, sedangkan golongan masyarakat yang menerima pendapatan paling rendah akan mengalami penurunan pada tahap-tahap awal proses pembangunan.

Globalisasi

1. Pengertian Globalisasi
Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
Adapun konsep globalisasi menurut pendapat para ahli adalah :
a. Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
b. Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
c. Thomas L. Friedman
Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
d. Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
e. Leonor Briones
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
* Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja
Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja

* Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
* Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
* Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi’s, atauhamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
* Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.


2. Proses Globalisasi
Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup.
Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang arus informasi global melalui siaran televise baik langsung maupun tidak langsung, dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat namun bisa juga menimbulkan kesenjangan sosial.
Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul.

 Dampak Globalisasi
Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar dalam dimensi kehidupan manusia, karena globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakan modern.
Sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada aspek sosial dampak positif nya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif, salah satu contoh dengan hadirnya modernisasi disegala bidang kehidupan, terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual. Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah dan gampang (instant) pada diri seseorang. Pada sebagian masyarakat, juga sudah banyak yang mengikuti nilai-nilai budaya luar yang dapat terjadi dehumanisasi yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi.
 Cara Menanggulangi
Era Globalisasi dewasa ini mengharuskan kita untuk bersikap arif dan mampu merumuskan serta mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kebangsaan yang tangguh dalam beriteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jadi diri, serta menyegarkan dan memperluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul dengan cara :
Ø Pembangunan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan.
Ø Pemberian ketrampilan hidup ( life skill) agar mampu menciptakan kreatifitas dan kemandirian.
Ø Usaha menumbuhkan bidaya dan sikap hidup global, seperti mandiri, kreatif, menghargai karya, optimis, dan terbuka.
Ø Usaha selalu menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas nasional.
Ø Usaha menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis.

 Pendekatan Penelitian
Sebelumnya harus diketahui lebih dahulu permasalahannya, pada makalah ini menggunakan rancangan deskriptif untuk menunjukkan variable-variabel serta bukti-bukti yang sedang terjadi.
Cara Pengambilan Data
Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini, kami memperoleh data-data yang diperlukan yakni dengan melakukan
Study pustaka :
Suatu tahap dimana untuk mendapatkan data-data yang diperlukan kita mencari melalui buku-buku penunjang serta mencari dari website atau media internet.
A. Era globalisasi memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan lebih besar pada prakarsa dan kreatifitas melalui berbagai infrastruktur ilmu pengetahuan dan teknologi serta ekonomi, sosial. Globalisasi membuat batas-batas antar Negara semakin kabur sehingga meningkatkan mobilitas dan dinamika masyarakat, termasuk timbulnya gagasan-gagasan baru diberbagai bidang dan aspek-aspek globalisasi dalam satu kepentingan global yang melebihi kepentingan masing-masing Negara, hal ini dikarenakan globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata. Dalam keadaan global yang sulit dikontrol seperti pendapat pakar Malcom Waters, Emanuel Ritcher, Thomas L. Friedman, dan sebagainya.
B. Dampak globalisasi yang dirasakan oleh masyarakat Inernasional dapat diidentifikasikan antara lain mencakup aspek sosial yang berdampak positif yaitu daya interaksi antar manusia semakin mudah akan tetapi pada aspek sosial mengalami perubahan yaitu masyarakat banyak yang meniru atau menerapkannya secara selektif salah satu contohnya cirri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual. Selain itu adanya sifat ingin segalanya instant mulai merebak dikalangan masyarakat.
C. Penanggulangan dampak negatif pada aspek sosial
Dapat dilakukan dengan cara :
1. Pembangunan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan dengan cara memupuk mental secara rasionalisme dengan falsafah kepribadian bangsa.
2. Pemberian ketrampilan hidup (Life Skill) agar mampu menciptakan kreatifitas. Dan kemandirian, guna untuk menghadapi persaingan yang ketat, untuk kelangsungan hidup di era globalisasi.
3. Usaha menumbuhkan budaya dan sikap hidup global, seperti mandiri, kreatif, menghargai karya, optimis dan terbuka.
4. Usaha selalu menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas nasional, supaya pedoman kita akan kepribadian bangsa tetap kental.
5. Usaha menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis guna untuk menyalurkan aspirasi rakyat yang pro dan kontra.
Sumber : www.gusbud.web.id › berita
            : www.g-excess.com/id/informasi-pengertian-globalisasi.htm