Banjir tersebut dipicu pembalakan liar, yang mengakibatkan pemukiman warga Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat hilang dan menelan banyak korban. Hingga saat ini Korban tewas mencapai 95 orang. Sebanyak 117 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
2 (dua) minggu sudah daerah wasior ditutupi awan gelap, Pemerintah memprediksikan bencana di tanah Papua Barat akan terus terjadi, jika perusahaan pemilik izin pengolahan, terus mengeksploitasi kekayaan hutan.
Selain penebangan hutan ada faktor lain yang menyebabkan banjir di Papua, antara lain : ”Faktor penyebab deforestasi ada kegiatan pertambangan mineral, batu bara, minyak dan gas yang berlangsung beberapa tahun terakhir. Ini membuat pergerakan tanah di Papua semakin cepat,”
Dalam penanggulangan bencana itu, badan penanggulangan bencana telah mengirimkan tiga unit tenda pleton, 80 unit tenda keluarga, 200 lembar tenda gulung, 60 unit tempat tidur darurat, dan 500 paket pakaian.
Kemudian 150 paket perlengkapan bayi dan anak, 100 lembar tikar, 2.250 paket makanan siap saji dan 2.500 kilogram obat-obat dari KementerianKesehatan.
Banjir tersebut juga mengakibatkan berbagai kerusakan infrastruktur di antaranya jembatan, sekolah, dan beberapa rumah.
Sementara Humas BNPB Priyadi Kardono yang dimintai konfirmasi oleh wartawan melalui pesan singkat membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan langkah tanggap darurat dan melaporkan segala perkembangan kepada Menko Kesra.
Sumber : http://www.antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar